Friday 18 July 2008

Semangat Berkompetisi




Perhelatan PON XVII Kalimatan Timur baru saja usai. Tidak seperti masa-masa dulu dimana PON menjadi acara menarik yang ditunggu-tunggu masyarakat luas, PON kali ini tidak begitu menyita perhatian publik. Saya ingat, sewaktu masih kecil acara olahraga multieven seperti PON, SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade selalu menjadi tontonan menarik di televisi maupun sajian unggulan media massa.

Namun sekarang telah berubah, ternyata berita selebritis, politik dan kriminal lebih menarik daripada berita olahraga. Padahal ada banyak pelajaran berharga dari even olahraga seperti PON. Salah satunya adalah semangat berkompetisi.

Siapapun dan dimanapun hampir setiap sisi kehidupan selalu saja diwarnai dengan kompetisi. Lihatlah sopir bis dan angkutan kota yang selalu berlomba untuk merebut penumbang. Penjual koran dan penjaja makanan di terminal, sales yang berkeliling dari rumah ke rumah, toko ke toko, hingga pelajar yang selalu berlomba mencapai prestasi. Semuanya mengalami kompetisi, berusaha menjadi yang terbaik dari ‘pesaing’ mereka. Bahkan kalau kita lihat film Harun Yahya tentang pencipataan manusia, sebelum menjadi janin, sperma juga berkompetisi satu sama lain yang jumlahnya mencapai ratusan ribu, dan hanya satu yang menjadi pemenangnya.

Tidak beda dengan itu semua, dalam pekerjaan sehari-hari, di kantor kita juga seharusnya selalu dihadirkan semangat berkompetisi antar sesama karyawan. Dengan menghadirkan semangat tersebut prestasi demi prestasi akan tercipta. Situasi kerja juga akan semakin bergairah.

Sebagaimana pertandingan olahraga, sportivitas menjadi kunci utama dalam kompetisi. Kompetisi bisa tercipta di internal perusahaan atau antara perusahaan kita dengan pesaing baik dalam bisnis yang sama maupun tidak.
Nah, bagaimana kita mensikapi adanya kompetisi?

Yang pertama, bersikaplah positif. Tantangan dan kompetisi membuat kita memeras diri sampai titik saripati yang terbaik dari diri kita. Tantangan membuat kita menggunakan seluruh daya fisik, mental maupun spiritual daam diri kita. Tantangan juga menbuat sebuah perjalanan terasa begitu 'enjoy' untuk dijalani. Sama seperti halnya anak kecil biasanya malas jika disuruh berlari sendirian. Tetapi, ketika diciptakan suasana lomba dengan teman-teman sebayanya untuk berlari, mereka akan berusaha berlari dengan begitu gembira. Tantangan, akhirnya membuat hidup kita ‘lebih hidup’, seperti iklan di televisi.

Kedua, jangan menghindar dari peluang berkompetisi. Daripada menghindarinya, ceburkan diri Anda dalam situasi berkompetisi tersebut. Karena disana kita akan akan belajar, dan mulai berkembang.

Ketiga, bertanding secara sportif. Jangan berusaha membunuh, menghancurkan atau menghabisi kompetitor dengan cara-cara yang kasar, apalagi tidak etis. Bahkan jika perlu rawatlah situasi kompetisi itu.

Dan secara terus-menerus tantanglah diri Anda untuk berkembang. Jika Anda telah mencapai tujuan Anda, ciptakan tujuan dan target yang lebih tinggi lagi. Dengan demikian, Anda akan terus menerus tertantang dan berkembang! []

No comments: