Friday 18 July 2008

Melayani itu Mudah

Kisah ini saya alami sewaktu di Tanjung Balai Karimun bersama anggota tim marcomm, Robi. Ceritanya kami sedang menghadiri acara lomba sampan layar di Pulau Tulang, sebuah pulau kecil nan elok di sebelah tenggara pulau Karimun.

Acara sudah dibuka oleh Bupati. Sampan-sampan dengan layarnya yang cantik telah mulai berlayar sesuai dengan saf-nya. Saya dijadwalkan untuk memberikan hadiah kepada pemenang di akhir acara ini. Jadi kami harus menunggu sampai semua sampan mencapai finish.

Sambil menunggu keputusan juri, kami menyempatkan diri untuk keliling pantai sambil melihat pos material yang terpasang di sepanjang pantai juga di kedai-kedai yang tertata rapi di sepanjang jalan setapak.

Di salah satu kedai kami singgah. Terlihat sebuah nama terpampang di depan kedai. Daftar menu dan harga terpampang dengan jelas, tertulis dengan bahasa melayu yang khas. Yang menarik adalah pelayanan di kedai kecil ini. Mereka terlihat enjoy dengan pekerjaan mereka. Dan sistem pekerjaan yang menarik kami amati.

Front liner mereka adalah tiga orang gadis muda, umurnya berkisar antara 16-19 tahun. Namanya Surya, Nita dan Difa. Mereka selalu menyapa orang yang dekat ke kedai mereka dan menawari untuk singgah. Setelah dipersilakan duduk, dengan senyuman yang khas pengunjung ditawari minum, makan dengan beberapa menu sederhana yang mereka sediakan. Cukup sederhana, hanya mie goreng dan nasi goreng kampung, es buah atau es sirup limau.

Setelah pesanan di terima mereka sampaikan order ke bagian dapur. Dua orang ibu-ibu nampak dengan cekatan memasak di bagian dalam kedai. Dalam waktu singkat pesanan diambil lagi oleh pramusaji dan mengantarkan langsung ke pengunjung yang memesan.

Yang menarik lagi, ketika kami sedang makan, Surya sesekali menghampiri kami dan mengajak ngobrol singkat, menyakan rasa makanannya, mengambilkan tisue, menawari tambahan air atau hanya bertanya asal kami darimana. Masih dengan bahasa melayu yang sangat kental.

Setelah selesai menikmati makanan, mereka membersihkan piring dan mengantarkannya ke belakang. Disana telah menunggu seorang laki-laki yang setia mencuci piring, menyiapkan air dan kebutuhan logistik lainnya.

Robi sempat berbincang-bincang dengan mereka. Ketika ditanya sekolah dimana, tenryata mereka hanya lulus sekolah dasar. Dan pekerjaan inipun hanya dilakukan ketika ada even seperti ini saja. Kami terkejut karena mereka telah melakukan teori marketing yang rumit dengan sangat mudah. Setelah selesai kami berpamitan dan membayar biaya pesanan kami. Ternyata harganya tergolong murah. Lebih murah dari kedai lain di sekitarnya. Mereka juga menawari singgah lagi pulau ini lain waktu.

Surya, Nita dan Difa telah mengajarkan kepada kami tentang simple marketing, simple servicing. Pemasaran itu mudah. Semudah mereka dalam memberikan pelayanan.[]

No comments: