Wednesday 30 April 2008

Inspirasi dari Hee Ah Lee

Saat berjalan-jalan di sebuah toko buku di kota Semarang, saya mencari buku-buku inspiratif. Seperti biasa, selain mencari buku agama atau buku bisnis, saya selalu menyempatkan membaca buku biografi atau buku yang menginspirasi lainnya. Salah satu buku yang menarik perhatian saya adalah kisah tentang seorang gadis Korea bernama Hee Ah Lee.

Hee Ah Lee adalah seorang gadis Korea Selatan berumur 22 tahun, pianis dunia yang terkenal, yang sering berkeliling dunia untuk mengadakan konser piano. Dia bahkan pernah bermain piano di Gedung Putih.

Sebelum lahir, orangtuanya telah diberitahu bahwa anaknya akan lahir cacat. Bahkan ada sanak keluarga yang menyarankan agar mereka langsung mengirimkan anaknya tersebut ke panti asuhan segera setelah lahir.

Hee Ah Lee lahir dengan kedua tangan menderita lobster claw syndrom di mana masing-masing tangannya hanya memiliki dua jari yang bentuknya mirip capit udang. Selain itu, kedua kakinya hanya sampai batas lutut. Yang lebih menyedihkan, Hee Ah Lee juga mengalami keterbelakangan mental. Benar-benar lengkaplah penderitaannya. Tapi pasangan suami-istri ini melihat anaknya sebagai anugerah Tuhan.
Mereka merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Pada usia enam tahun, Hee Ah Lee belum bisa memegang pensil. Untuk menguatkan otot tangan dan kakinya, serta untuk melatih gerakan motorik tangan dan kakinya, maka dokter menganjurkan agar Hee Ah Lee bermain piano. Tak disangka-sangka, keterampilan bermain piano ini ternyata nantinya akan membuka jendela dunia bagi Hee Ah Lee.

Meskipun melalui perjuangan berat dan air mata, Hee Ah Lee berlatih piano setiap hari. Kadang-kadang untuk memainkan sebuah lagu, dia memerlukan waktu satu tahun. Malah untuk memainkan salah satu karya Chopin, dia berlatih sekitar lima sampai sepuluh jam setiap hari selama lima tahun. Untuk satu buah lagu!

Ketika melihat bagaimana Hee Ah Lee bermain piano di video, aku menitikkan airmata karena terharu. Kagum sekali melihat Hee Ah Lee yang begitu percaya diri. Tidak malu dengan kekurangannya. Hee Ah Lee yang tingginya hanya 104 cm ternyata berjalan sendiri dipanggung dan berbicara kepada para penonton dengan penuh percaya diri.

Padahal kalau dipikir-pikir, Hee Ah Lee memiliki alasan yang sangat kuat untuk gagal. Orang yang berjari 10 saja masih sulit belajar piano, eh, dia hanya berjari empat. Orang lain memiliki kaki yang sehat dan kuat untuk menginjak pedal piano, eh, dia kakinya hanya sebatas lutut. Orang lain memiliki kecerdasan sesuai dengan usianya, eh, dia menderita keterbelakangan mental. Aduuh!

Jika Anda merasa sesuatu yang berat dalam pekerjaan, penolakan ketika berjualan, proposal yang dikembalikan, atau omset yang belum juga naik, jangan putus asa. Asal mau berusaha keras, meskipun tampaknya mustahil, pasti ada jalan! Hee Ah Lee sudah membuktikan. Never give up! You can do it!
99

Tuesday 29 April 2008

Arung Jeram, Sebuah Aplikasi Kerja Tim

Seru … itulah kalimat yang muncul dari teman-teman yang mengikuti arung jeram di sungai Cicatih, Sukabumi, beberapa waktu lalu.

Melakukan aktivitas arung jeram ternyata sangat mengasyikkan. Banyak tantangan tak terduga selama perjalanan yang memakan waktu sekitar 3 jam. Ditengah perjalanan, kami sempat berhenti untuk menikmati kelapa muda.

Awalnya, beberapa orang merasa ragu-ragu apakah sanggup mengikuti aktivitas ini atau tidak. Apalagi malam sebelumnya diperlihatkan sebuah video yang menggambarkan begitu beratnya tantangan dalam arung jeram. Namun setelah setengah perjalanan kami sangat menikmati perjalanan mengarungi sungai cicatih sampai cimandiri ini, bahkan merasa penasaran untuk mengulang kemblai.

Banyak pelajaran yang kita dapatkan dalam sebuah ekspedisi arung jeram, antara lain:

- Melatih berpikir out of the box.

- Melatih mental untuk siap dalam menghadapi tantangan.

- Melatih kewaspadaan. Dari awal hingga akhir perjalanan, kita tidak boleh lengah sedikit pun, karena cukup banyak hal-hal tak terduga bisa saja terjadi.

- Pentingnya team bulding. Setidaknya setiap peserta harus saling menjaga keseimbangan dan saling membantu agar temannya jangan sampai terjatuh.

- Taat pada pimpinan. Setiap anggota tim harus patuh dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh pimpinan perahu, karena jika tidak dapat membuat perahu oleng atau bahkan terbalik

- Melatih diri untuk selaras dan harmonis dengan alam. Tidak boleh ada kesombongan sedikitpun dalam hati kita. Karena di saat seperti itu, terasa sekali betapa kecilnya kita di hadapan Allah SWT, Sang Maha Pencipta alam semesta ini.

Itulah sekelumit pengalaman yang bisa saya sharing. Saya anjurkan, sesekali cobalah melakukan aktivitas yang di luar kebiasaan, terutama kegiatan di alam bebas. Saya yakin Anda akan menemukan banyak hikmah dan pelajaran baru. Selamat beraktivitas.
99

Wednesday 9 April 2008

Memaknai Pekerjaan Anda

Martin Luther King pernah berkata:

"Jika seseorang diberi tanggung jawab untuk menjadi penyapu jalan, ia
harus melakukan tugasnya seperti apa yang dilakukan oleh pelukis
Michelangelo, atau seperti Beethoven mengkomposisikan musiknya, atau
seperti Shakespeare menulis sajaknya. Ia harus menyapu jalan
sedemikian baiknya, sehingga semua penghuni surga dan bumi berhenti
sejenak dan berkata, di sini hidup seorang penyapu jalan jempolan
yang melakukan tugasnya dengan baik".

Untuk menggambarkan makan dari pekerjaan yang sedang Anda jalani saat ini, saya ingin menceritakan kembalis ebuah kisah lama:

Pada suatu hari, nampak tiga orang tukang batu yang sedang
bekerja keras membangun suatu bangunan. Tukang pertama, yang berada
di paling ujung ditanya, "Apa yang sedang anda kerjakan, dan
bagaimana perasaan anda melakukan kerja ini ?"

Dia menjawab "Saya sedang menata batu-batu ini menjadi sebuah tembok. Malas juga
sebenarnya melakukan kerja ini. Kalau ada pekerjaan lain yang lebih enak, secepatnya saya akan pindah".

Tukang kedua, yang berada di sebelahnya juga ditanya pertanyaan yang sama, dan dia menjawab dengan bersungut-sungut "Saya melakukan suatu tugas senilai 5 dollar sejam. Dengan tugas seberat ini dan kami harus melakukannya sepanjang hari, seharusnya kami digaji dua kali lipat. Kami merasa hanya sebagai sapi perah, dipaksa bekerja keras, dan nantinya mereka yang mendapatkan hasil paling banyak .....".

Tukang ketiga, dengan pertanyaan yang sama pula, menjawab "Saya sedang menjadi bagian dari suatu sejarah, dimana setiap detil dari bangunan ini akan saya sentuh sehingga menjadi sempurna. Kelak, apabila bangunan ini sudah jadi, saya akan mengajak anak saya berjalan-jalan di depannya, dan bisa berkata dengan bangga pada anak saya, bahwa dibalik bangunan megah ini, ada sentuhan dari ayahnya yang membuatnya menjadi sempurna ........"

Menarik untuk mengambil makna dari cerita diatas. Jika cerita tersebut ditarik ke dalam kehidupan karir anda, tukang batu yang manakah yang mirip dengan situasi anda saat ini ?

Apakah kita termasuk pekerja yang sebatas menjadi operator saja, hanya melaksanakan pekerjaan sebagaimana begitu adanya. Kerja ya kerja. Ala kadarnya. Sehingga tidak memiliki rasa bangga dan selalu ingin memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya.

Atau kita menjadi orang yang sebatas melakukan pekerjaan karena kita digaji untuk itu. Tipe seperti ini biasanya terjadi pada orang yang berkata,"Kita kan staf, ya bekerja layaknya staf dong. Ada uang ada barang. Gaji kita segitu ya kita kerja sebatas itu." Work for Money.

Pilihan lain adalah seperti tukang batu yang ketiga, memiliki pandangan yang jelas atas pekerjaannya. Ini adalah tipe seorang visioner.

Sebagai seorang profesional misalnya, kita mempunyai banyak
rekan kerja yang sama dengan kita. Tapi MAKNA dari pekerjaan yang
kita lakukan setiap hari, akan menggerakkan ATTITUDE kita, dan
memberikan HASIL yang berbeda dalam jangka panjang.

Sekarang, coba tanyakan pada diri sendiri. Apakah anda tahu benar
makna dibalik pekerjaan Anda? Katakanlah Anda adalah seorang Staff,
Kepala Unit, Supervisor, Manajer unit bisnis, apakah Anda tahu makna
dibalik pekerjaan anda sebagai seorang Staff, Kepala Unit , Supervisor atau Manajer?

Ingatlah bahwa jika seorang tahu makna pekerjaannya, dia pasti akan
melakukan pekerjaan dengan rasa bangga, dan yang terpenting, dia akan
membuat pekerjaannya penuh arti, bagi dirinya, bagi keluarganya dan
bagi perusahaannya.
99

Tuesday 8 April 2008

Belajar dari Telur Columbus

Masih ingat adegan rekan kita Ken ketika berusaha menegakkan telur di atas meja? Sebuah inspirasi menarik untuk kita semua.

Ijinkan saya menceritakan latar belakang kisah tersebut.

Sepulang Columbus dari perjalanannya yang fenomenal "menemukan" benua Amerika, berbagai penghargaan dan penghormatan datang melimpahinya. Namanya tenar dan perjalanannya menjadi pembicaraan di mana-mana. Walaupun banyak orang yang mengakui pekerjaannya sebagai sebuah prestasi, ternyata tidak semua orang dapat mengapresiasi dan menerima penghargaan yang diberikan atas kepeloporan Columbus. Apapun motif yang ada di benaknya, mereka senantiasa mencela Columbus.

"Ah, kalau cuma melakukan perjalanan seperti itu aku juga bisa, cuma aku saja yang nggak mau," kata mereka.

Mendengar kata-kata miring yang ditujukan kepadanya, Columbus mendatangi mereka sambil membawa sebutir telur. Katanya, "Kalau kamu memang bisa melakukan seperti yang aku lakukan, sekarang tolong kamu buat supaya telur ini dapat berdiri tegak pada ujungnya."

Mendapat tantangan Columbus, orang-orang itu satu persatu mencoba memberdirikan telur itu. Semua mencoba dan semua gagal karena telur itu selalu terguling setiap dicoba untuk diletakkan pada posisi berdiri. Setelah berulang-ulang mencoba dan gagal, akhirnya mereka menyerah.

"Kalau kalian menyerah, maka aku akan tunjukkan kepada kalian bagaimana membuat telur itu dapat berdiri di meja, " kata Columbus. Maka diambilnya telur itu, lalu diletakkannya dengan keras di meja sehingga bagian bawahnya retak. Dan telur itupun dapat berdiri di atas meja.

Melihat telur dapat berdiri di meja tapi dilakukan dengan cara seperti itu, orang-orang kemudian protes. "Kalau caranya seperti itu, kami semua juga dapat membuat telur itu berdiri di atas meja."

"Kalau kamu dapat melakukan seperti yang aku lakukan, mengapa kamu tidak melakukannya sejak tadi..?"

Insan mulia,

Sering kita terjebak dalam sikap meremehkan pekerjaan atau prestasi orang lain karena kita merasa bisa melakukan hal tersebut. Saat rekan kita berhasil melakukan sesuatu, yang menurut kita sederhana, lalu kita katakan kepada mereka bahwa kita juga bisa melakukan seperti itu, atau kita justru mencemooh rekan kita tersebut, maka berhati-hatilah, jangan seperti teman-teman Columbus.

Adalah sesuatu yang berbeda, merasa bisa dan terbukti bisa.

Karena itu cobalah untuk membuat suatu terobosan baru, cara baru, untuk melakukan pekerjaan Anda. Buktikan bahwa Anda memang bisa melakukannya. Dan saya yakin Anda bisa dan mampu melakukannya.

== baca buku 99 Ideas for Happy Life == rasakan perubahan dalam hidup Anda!

Thursday 3 April 2008

Pelayanan Maksimal

Sebuah kisah tentang pelayanan saya baca ketika satu email masuk ke mailboox pribadi, cerita yang sangat menarik.

Suatu hari bos Mercedez Benz mempunyai masalah dengan kran air dirumahnya. Kran itu selalu bocor hingga dia kawatir anaknya terpeleset jatuh. Atas rekomendasi seorang temannya , Mr. Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk memperbaiki kran miliknya. Perjanjian perbaikan ditentukan 2 hari kemudian karena si tukang ledeng rupanya cukup sibuk . Si tukang ledeng sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon adalah bos pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.

Satu hari setelah ditelpon Mr.Benz , pak tukang ledeng menghubungi mr.Benz untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi . Bos Mercy-pun kagum atas pelayanan dan cara berbicara pak tukang ledeng .

Pada hari yang telah disepakati , si tukang ledeng datang ke rumah Mr.Benz untuk memperbaiki kran yang bocor . Setelah kutak sana kutak sini , kranpun selesai diperbaiki dan pak tukang ledeng pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya . Sekitar 2 minggu setelah hari itu , si tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah ?

Mr.Benz berpikir pasti orang ini orang hebat walaupun cuma tukang ledeng . Mr. Benz menjawab di telepon bahwa kran dirumahnya sudah benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan pak tukang ledeng ..

Tahukah anda bahwa beberapa bulan kemudian mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya ? Ya , namanya Christopher L.Jr . Saat ini beliau adalah General manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !

Sebagai karyawan sebuah perusahaan pelayanan, sudah sangat kita pahai bahwa pelanggan adalah bagian utama dari bisnis kita. Karena itu juga memberikan pelayanan yang terbaik adalah salah satu bagian dari tugas pokok seluruh unit kerja dalam perusahaan ini.

Memberikan pelayanan terbaik tidak memandang siapa yang kita layani, meskipun dalam kenyataannya kita harus membedakan intesitas sesuai dengan proporsi pelanggan, namun secara umum kita seharusnya secara maksimal memberi yang terbaik untuk pelanggan kita. Menggunakan segala potensi untuk memaksimalkan peran kita dalam pekerjaan yang kita tekuni. Saya yakin, Anda semua adalah orang-orang berbakat yang memiliki potensi luar biasa. Saya juga yakin bahwa Anda telah bergabung dalam unit kerja ini adalah orang terbaik dari hasil seleksi ketat waktu perekrutan, karena itu juga saya yakin Ana semua berpeluang untuk mencapai sukses yang lebih besar.

Selamat melayani, selamat menyambut tahun pelayanan, 2008. Lets Serve Excellent!99

Wednesday 2 April 2008

Jangan Biarkan Kesuksesan Membuat Anda Sombong

Jika Anda merasa telah memiliki banyak hal, jika Anda telah merasa mencapai banyak kesuksesan, jangan sampai hal itu membuat Anda sombong.

Apabila telah tertanam dalam hati kita setitik saja kesombongan, itu akan membuat kita merasa lebih tinggi dan lebih baik dari ornag lain. Kita juga bisa lupa bahwa ada orang-orang lain dibalik kesuksesan kita. Ada anak buah kita, ada teman kita, ada atasan kita, ada keluarga kita.

Kesombongan juga akan akan membuat kita menjadi angkuh. Dan keangkuhan akan menjadikan kita membuat penilaian under estimate kepada orang lain. Bahkan bisa lebih buruk dari itu.

Marilah kita pelajari sebuah ilustrasi dalam kisah berikut:

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang
berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan
berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.

Mereka meminta janji. Sang sekretaris Universitas langsung mendapat
kesan bahwa mereka adalah orang kampung udik, sehingga tidak mungkin
ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge. "Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.
"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat. "Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa
pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi.
Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan
untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya. "Mungkin jika Anda menemui
mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang
Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk.
Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.
Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian
usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul.
Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah
tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan
bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena
kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu
tempat di kampus ini. Bolehkan?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah.
Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa
mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal.
Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami
tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan
sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung! Apakah kalian tahu
berapa harga sebuah gedung! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya
untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang.
Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?" Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS

Gigih

Dalam bekerja, kadang tidak serta merta kita dapatkan apa yang kita inginkan. Terkadang malah butuh waktu lama. Yang kita butuhkan adalah kegigihan. Apapun yang kita putuskan untuk dilakukan dalam hidup, kita harus gigih. Bertahanlah, dan kita akan berhasil, walaupun persoalan itu tampak mustahil.

Dalam sejarah orang sukses di dunia, dari masa ke masa, selalu dihiasi oleh orang-orang yang gigih dalam menghadapi kesulitan hidup. Tetapi mereka menemukan bahwa jika setia pada apa yang diyakini, mereka dapat menghadapi kesulitan yang menghadang.

Ada sebuah cerita yang pernah saya baca di sebuah milis, sangat menyentuh, mengisahkan tentang kegigihan. Begini ceritanya:
Ada seorang anak, namanya Sally, baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bias menyelamatkan jiwa Georgi. Tapi mereka tidak punya biaya untuk itu.

Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang." Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat, tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian. Tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal.

Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil! "Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya." "Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit... dan saya ingin membeli keajaiban."

"Apa yang kamu katakan?," tanya sang apoteker. "Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bias menyelamatkan jiwanya sekarang... jadi berapa harga keajaiban itu ?" "Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."

"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?" "Saya tidak tahu," jawab Sally.

Air mata mulai menetes di pipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang."

"Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi. "Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."

"Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu".

Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata: "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal. Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.

Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya". Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut, satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan.

Tuesday 1 April 2008

Kiat Sukses Azim Premji, "Bill Gates" dari India

Namanya belum seterkenal Bill Gates. Dan saya yakin bahwa banyak diantara kita yang malah baru mendengarnya. Nama Lengkapnya Azim Premji. Lahir di Mumbay, India, 24 Juli 1945. Ia belum lulus kuliah di Stanford University ketika ayahnya meninggal dunia dan terpaksa ia harus pulang kampung ke India untuk meneruskan bisnis minyak goreng yang dibangun oleh ayahnya.

Sekarang ia telah membangun Wipro Corporation menjadi perusahaan TI kelas dunia. Bersama Wipro yang di pimpinnya, Azim menorehkan prestasi sebagai berikut:

- Pengusaha muslim terkaya di dunia
- Urutan ke-21 ‘Orang Terkaya di Dunia’ Versi Forbes, 2007
- ’30 Pengusaha Terhebat Sepanjang Masa’ Versi Business Week, Juni 2007
- ’10 Orang di Dunia yang Paling Mampu Membuat Perubahan’, Versi Forbes 2003
- ‘100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia’, Versi Time 2004
- ‘100 Milyuner yang Paling Banyak Membuat Perubahan’, Versi Financial Times, November 2004

Jika Anda menggunakan HP Nokia, mungkin Anda tidak tahu siapa di balik rekayasa teknologi sehingga handphone berjuta umat itu bisa berfungsi dan memili features komplit seperti sekarang. Salah satu perusahaan yang merekayasa software HP adalah Wipro. Dan ditangan Azim, Wipro Co. yang awalnya hanya berbisnis minyak goreng, berubah menjadi pemain global bidang Teknologi Informasi. Pria sederhana yang memiliki jiwa sosial tinggi ini memimpin Wipro, menanamkan nilai-nilai dan membawa Wipro mencapai prestasi:
- Penyedia jasa R & D Independen terbesar di dunia
- Termasuk 3 besar jasa BPO di dunia
- Pendapatan pertahun mencapai 2,4 Milyar dolar
- Termasuk 100 perusahaan teknologi terkemuka di di dunia, menurut Business Week
- Pada tahun 2006, menempati urutan ke-7 dalam daftar 100 perusahaan outsourching paling terkemuka di dunia
- Perusahaan jasa software pertama di dunia yang meraih SEI CMM Level 5
- Organisasi pertama di dunia yang mendapatkan PCMm (People Capability Maturity Model) Level 5
- Memenangi Risk Management Award dari Financial Times-The Banker
- Perusahaan pertama di luar AS yang menerima IEEE software Process Award
- Penerima Global Leadership Award dari Dale Carniege

Bagaimana kita sukses lelaki yang tidak suka bergaya hidup mewah meskipun ia menjadi orang terkaya di India bahkan salah satu orang terkaya di dunia ini? Dari buku “Azim Premji – Bill Gates Muslim dari India” pria yang taat beragama dan rajin olahraga sehabis sholat subuh ini sering memberikan kiat-kiatnya dalam berbagai acara seminar, kuliah umum maupun kesempatan lain kepada para mahasiswa, pelajar dan juga karyawannya. Diantara kiat-kita tersebut adalah:

1. Jadikan kesulitan sebagai tantangan yang menggairahkan
2. Pelajari seluk beluk tantangan Anda
3. Memimpinlah dengan keteladanan
4. Manfaatkanlah segera kesempatan yang terbuka di hadapan Anda
5. Fleksibel dalam mengubah arah
6. Bersikap rendah hati
7. Menjunjung tinggi etika
8. Ciptakanlah keterbukaan dalam perusahaan Anda
9. Hormati pesaing Anda
10. Berikan hasil kerja yang berkualitas
11. Kejarlah selalu keunggulan
12. Berhematlah
13. Majulah dengan langkah yang terukur
14. Selalu memperbaiki diri


Begitulah kiat yang diberikan Azim Premji dari kesimpulan buku yang diterbitkan Mizania tersebut. Di samping kesibukannya mempimpin perusahaan yang punya cabang di berbagai negara Asia dan Eropa itu, Azim juga mendirika yayasan sosial di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM di negaranya.

Pria yang suka hiking, membaca dan joging ini selalu meluangkan waktu dan sebagian hartanya untuk memajukan pendidikan dasar di India. Dia bukan orang yang pelit dalam beramal, namun ia selalu hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Suatu sifat yang jarang kita temukan di masa seperti ini.99